Kamis, 27 Juni 2013

Cinta Dua Hati

Malam tanpa bintang sebuah keluhan kecil dengan mata memandang langit, urat saraf yang tak dapat lagi berfikir positif tuk menetralkan apa yang menjadi beban pikiran, serasa terkoyak batin ini, ada gambaran sebuah pengakuan dari penyesalan tersendiri yang tak bisa diungkapkan lagi. Terkulai lemah di kursi depan rumah sembari menghisap lintingan kretek seakan-akan memperingati malam kepergiannya.

Teringat sebuah cerpen dalam hidupqu sore tadi di pertengahan jalan raya umum di sebuah desa tanpa nama, kisah ini bermula dari tidak adanya komunikasi diantara aq & dia akhir2 ini. sebenarnya semua ini hanyalah sebuah alasanqu hanya untuk membuktikan sejauh mana bentuk perasaan dia thdqu. Terkadang ada rasa bersalah, kesal, dan sedih, semuanya bercampur aduk sehingga menciptakan tetesan air mata sambil berkata aq manusia terbodoh di dunia ini.Ternyata memang benar pribahasa mengatakan tak ada sesal yang datangnya lebih awal. Niat hati hanya ingin mencari yang terbaik maka kitapun harus siap untuk kehilangan salah satu orang yang kita sayangi.
Dalam perjalanan pulang dari kost temanqu aq memiliki firasat buruk, dan firasat itulah yang membuatqu untuk pulang secepatnya, padahal tidak biasanya aq minta pamit pulang cepat, karena tau aja kalau anggota yang ngumpul pasti ada saja topik yang di bahas bersama, kadang topiknya memanjang, melebar, menyempit, pokoknya gado-gado lah. tapi sore itu seakan-akan ada malaikat yang menuntunqu untuk melewati sebuah jalan pintas. Sebenarnya wajar saja lah, kan pingin pulangnya cepat. Perlahan-lahan qu susuri jalan sempit ini dan tepat di sebuah bukit dari jalan tanjakan naik aq berpapasan dengan seorang gadis yang wajahnya tidak asing lagi bagiqu, dia yang qu sayang selama ini ternyata ada di daerah ini, sudah banyak urat syaraf ini yang mengacungkan jemari telunjuknya dengan wajah lesu pertanda bahwa pertanyaan2 mereka pasti sangatlah bersifat privasi. bingung otakqu saat itu melihat banyaknya pertanyaan2 sang fikir sampai akhirnya qu simpulkan, aq harus mengejarnya, dan bertanya kenapa gak ada kabar kalau mau ke sini ? qu balikkan motor mengejarnya dan ku hentikan motornya di sebuah persimpangan sempit gang jalan tersebut. dia pun tersentak kaget melihatqu menahan motornya, dengan tersenyum di wajah tanpa ada satu katapun menatap padaqu, aqpun tidak berfikir panjang lebar dan langsung bertanya, "kapan tiba di sini ? kenapa gak kabarin kalau mau ke sini ? ada urusan apa disini ?" bukannya menjawab malah diapun balas bertanya dengan pertanyaan yang sama. aq pun sedikit terdiam tunduk, mengakui apa yang memang menjadi kesalahanqu. Lanjutnya berkata dengan pertanyaan2 sedikit menyudutkan apa yang qu sembunyikan selama ini darinya, "jangan2 kk kesini karena ada yang mau ditemui ? jadi sengaja gak bilang2, pantas saja dah beberapa hari ini gak pernah ada kabar ?" aqpun membalasnya, "kk kesini karena ada urusan sedikit dan dadakan juga berangkatnya kemarin makanya gak sempat ngasih info ke ade" dia pun langsung membalasnya dengan suaranya yang sedikit cepat, "kk gak usah munafik, perlu kk ketahui yah aq kesini tuch hanya ingin memastikan semuanya yang tejadi di antara kita akhir2 ini, dan juga bertemu dengan kk untuk membicarakan masalah kita ! aq kenal kok dengan selingkuhan kk yang disini, aq mang baru berteman dengannya, gak kaya kk yang dah lama mengenalnya jauh sebelum kedekatan kita. dia banyak bercerita tentang kk, jadi semuanya sudah jelas, dan satu hal yang lebih penting "tolong jangan pernah ganggu hidupqu lagi" di tambah lagi tolong utamakan perasaannya dari sekarang, untuk hubungan kita mungkin sampai disini saja, aq ikhlas kok kk dengan nya". terdengar suaranya semakin rendah disertai tetesan air mata. aqpun bimbang bercampur bingung tingkat dewa, mau bilang apa, mulut terasa di gembok, pikranqu melayang di ruangan hampa udara, jantungpun berdegup kencang, tak terasa mata ini pun meneteskan air mata. aq pun belum sempat berkata apa2. dia pun melanjutkan ucapannya yang sangat singkat, "aq lanjut jalan dulu, gak kuat kalau aq ngeliat kk terus disini, terima kasih atas kasih sayang yang pernah diberikan untukqu, aq juga minta maaf belum bisa menjadi yang terbaik buat kk, tapi yang jelas sekali lagi aq bahagia kalau kk pun merasa bahagia dengannya. assalamualaikum ,,,,,,," ucapnya lirih dan melanjutkan perjalanannya yang entah kemana tujuannya, aqpun masih terduduk diam di tempat itu melihat kepergiannya. dalam hati ini pun terucap sebuah kalimat "bukan niat hati ingin menyakitimu de, tapi waktu saja yang belum tepat untuk membicarakan semua ini, aq juga sayang ma ade, seperti sayangqu padanya, tapi aq bimbang mau memutuskan yang mana, sekarang semuanya sudah terlanjur, quhargai apa yang menjadi keputusan sekaligus permintaanmu, terima kasih banyak atas rasa yang pernah kau beri selama ini, sampai kapanpun aq tetap sayang padamu, dan dihati ini selalu ada tempat khusus untukmu selamanya". 

Sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar